Pak Jangkung berprofesi sebagai wartawan di salah satu media besar nasional. Dia adalah wartawan senior di media itu. Pak Jangkung pernah menjadi wartawan perang di Afghanistan dan Irak. Nyawanya seringkali hampir melayang ketika meliput. Pernah sekali peluru menembus perutnya, untung saja peluru itu bisa dikeluarkan dan pendarahan bisa dihentikan secepatnya. Pipi sebelah kanan Pak Jangkung terdapat luka akibat terserempet peluru nyasar saat meliput kontak senjata antara TNI dan GAM di Aceh.
Disclaimer : "Cerita Satu Paragraf" adalah fiktif. Jika ada kesamaan, itu hanya kebetulan semata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tulang Ayam dan Kucing
Tulang ayam yang berada di tong sampah menjadi incaran kucing-kucing kampung yang kelaparan. Mereka mengais sisa-sisa daging pada tulang-tu...
-
Lana menonton TV di ruang tengah sendirian. Dia mulai menonton sejak pukul 8 pagi setelah mandi. Hari ini dia libur sekolah. Rencana pergi ...
-
Industri rumahan milik Pak Budi sudah berjalan selama dua tahun. Pak Budi membuat keripik singkong dengan mempekerjakan para tetangga. Omset...
-
Cara pandang Iksan sering mengundang kontroversi, bertentangan dengan pandangan umum yang dianut orang-orang di sekitarnya. Meski begitu, Ik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar