Ibnu selalu menasihati Farhan agar kembali ke jalan yang lurus. Ibnu menganggap Farhan sedang tersesat, terkena penyakit dan harus segera disembuhkan. Ibnu tidak membenci Farhan, tapi terus menasihatinya. Berbeda dengan Ibnu, Pandu menerima Farhan apa adanya. Pandu menganggap Farhan seperti itu memang sudah bawaan lahir, tidak bisa disembuhkan. Selama Farhan tidak berbuat yang merugikan orang lain, Pandu tidak mempermasalahkannya. Pandu, Farhan dan Ibnu adalah teman SD Bu Sumi, istri Pak Broto.
Disclaimer : "Cerita Satu Paragraf" adalah fiktif. Jika ada kesamaan, itu hanya kebetulan semata.
Selasa, 14 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tulang Ayam dan Kucing
Tulang ayam yang berada di tong sampah menjadi incaran kucing-kucing kampung yang kelaparan. Mereka mengais sisa-sisa daging pada tulang-tu...
-
Lana menonton TV di ruang tengah sendirian. Dia mulai menonton sejak pukul 8 pagi setelah mandi. Hari ini dia libur sekolah. Rencana pergi ...
-
Industri rumahan milik Pak Budi sudah berjalan selama dua tahun. Pak Budi membuat keripik singkong dengan mempekerjakan para tetangga. Omset...
-
Cara pandang Iksan sering mengundang kontroversi, bertentangan dengan pandangan umum yang dianut orang-orang di sekitarnya. Meski begitu, Ik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar