Cipto membaca koran pagi ini ditemani secangkir kopi hitam dan sekaleng biskuit di teras rumahnya. Halaman satu koran terpampang foto ledakan besar di sebuah kota, memberitakan perang yang sedang terjadi di Eropa. Cipto tertarik membaca berita itu. Ratusan ribu warga sipil mengungsi, banyak korban jiwa dari warga sipil. Cipto geleng-geleng kepala, peperangan hanya menimbulkan lebih banyak korban jiwa tak berdosa akibat ambisi dan kepentingan para petinggi negara besar. Cipto berharap perang itu bisa segera berakhir.
Disclaimer : "Cerita Satu Paragraf" adalah fiktif. Jika ada kesamaan, itu hanya kebetulan semata.
Selasa, 08 Maret 2022
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tulang Ayam dan Kucing
Tulang ayam yang berada di tong sampah menjadi incaran kucing-kucing kampung yang kelaparan. Mereka mengais sisa-sisa daging pada tulang-tu...
-
Lana menonton TV di ruang tengah sendirian. Dia mulai menonton sejak pukul 8 pagi setelah mandi. Hari ini dia libur sekolah. Rencana pergi ...
-
Industri rumahan milik Pak Budi sudah berjalan selama dua tahun. Pak Budi membuat keripik singkong dengan mempekerjakan para tetangga. Omset...
-
Cara pandang Iksan sering mengundang kontroversi, bertentangan dengan pandangan umum yang dianut orang-orang di sekitarnya. Meski begitu, Ik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar