Musyawarah Tak Sepakat

 Musyawarah untuk mufakat kembali buntu. Masing-masing pihak ngotot dengan kemauannya. Ini adalah musyawarah ketiga yang telah dilakukan, namun belum mendapatkan hasil. Solusi terakhirnya adalah akan diadakan pemungutan suara. Keputusan dengan suara terbanyak akan diambil, dan semua pihak wajib mematuhinya.

Celana Dalam Hutomo

 Hutomo membeli celana dalam di minimarket. Celana dalam yang dibelinya bermerk terkenal. Satu paket terdiri dari 3pcs dengan warna yang berbeda. Bahannya katun 100%, adem dipakai. Hutomo sangat menyukainya.

Setengah Perjalanan

 Tenda didirikan di pinggir danau. Air danau cukup bening, sehingga bida dimasak kemudian diminum, bahkan ada yang langsung meminumnya. Perjalanan menuju puncak masih setengah jalan, mereka harus istirahat dulu. Perjalanan akan dilanjutkan esok hari.

Setelah Kehidupan

Banyak yang percaya kehidupan setelah kematian. Tapi tidak sedikit yang yakin bahwa tidak ada hidup setelah mati. Ada yang percaya reinkarnasi. Semua akan membuktikan setelah mengalami sendiri.

Lari Pagi Bejo

 Olahraga lari di minggu pagi adalah hal yang menyenangkan bagi Bejo. Setiap minggu pagi setidaknya dia berlari minimal lima kilometer. Jalur lari yang dilaluinya cukup nyaman, tidak ada kendaraan bermotor yang melintas, udara terasa segar. Ada banyak warga yang juga berlari pagi itu. Meski Bejo suka berlari, namun Bejo tidak suka lari dari masalah.

Acara di Rumah Prapto

Setengah kilogram daging dibeli oleh Prapto di pasar hari ini. Daging itu akan dibuat sate olehnya. Bersama tiga orang temannya, mereka akan menginap di rumah Prapto sambil makan-makan. Prapto kebagian membeli daging untuk disate. Sedangkan yang lain akan membawa minuman, buah-buahan dan cemilan.

Lina dan Hujan Hari Ini

Ketika hujan turun, Lina masih setengah perjalanan pulang. Karena tidak membawa payung dan jas hujan, terpaksa dia berhenti di depan warung kelontong. Warung itu sedang tutup, mungkin karena sudah hampir maghrib. Lina sudah membayangkan jemurannya akan basah kuyup lagi karena di rumah tidak ada orang yang akan mengangkat jemuran selain dirinya.

Mangga Kesukaan Wina

Wina membeli mangga arum manis seharga lima belas ribu per kilogram. Mangga yang dibeli relatif besar, sekilo hanya dapat tiga buah. Kali ini Wina sedang jauh dari rumah neneknya, sehingga harus membeli mangga. Di halaman rumah neneknya, ada banyak pohon mangga arum manis, setiap musim mangga Wina sering minta mangga ke neneknya dan memetik langsung dari pohon.

Romi di Hutan

Romi tersesat di tengah hutan, terpisah dari rombongan. Dia cukup tenang karena sudah berpengalaman. Romi harus segera mencari penunjuk untuk mengarah keluar hutan. Tiga jam lagi hari mulai gelap. Teman-temannya berada di Pos 1, khawatir akan keberadaan Romi. Tim SAR sudah mulai dikerahkan untuk mencarinya.

Kemiskinan Bertambah

 Kemiskinan di negara ini sebenarnya masih cukup tinggi. Apalagi di masa krisis seperti saat ini, angka kemiskinan bisa dipastikan mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan angka kemiskinan ini akan menjadi catatan buruk pemerintahan. Pemerintah harus memiliki strategi agar kemiskinan tidak semakin parah.

Kampanye Pilkada

 Hampir di setiap sudut kota terdapat baliho pasangan calon kepala daerah. Sebulan terakhir ini adalah masa kampanye. Tukang sablon dan percetakan banjir orderan. Meski banyak orang yang diuntungkan dari penyelenggaraan pilkada. Namun ada pihak yang sinis terhadap pesta pilkada ini.

Susi yang Jenius

 Saat umur tiga tahun, Susi sudah bisa membaca. Susi tumbuh sebagai anak yang jenius, terutama di bidang matematika dan ilmu alam. Namun satu kelemahan susi, dia agak susah beradaptasi dalam berteman. Namun itu tak masalah, dia tak membutuhkan teman banyak. Hanya satu dua sahabat yang mengerti dirinya.

Rakyat sedang Marah

Banyak rakyat sudah jengah dengan jalannya pemerintahan. Pengelolaan negara terkesan asal-asalan. Mereka yang berintegritas disingkirkan perlahan. Kasus korupsi lenyap, bukan karena tidak ada, tapi tidak diusut. Banyak rakyat yang marah dan terjadi kerusuhan dimana-mana.

Belasungkawa

 Rangkaian bunga mulai berdatangan. Pemakaman direncanakan esok hari. Banyak pelayat datang silih berganti tak henti-henti, wajar saja, almarhum adalah orang penting semasa hidupnya dan banyak orang-orang tak bisa membalas jasa kebaikan almarhum.

Pembukaan Olimpiade

Pembukaan Olimpiade berlangsung sangat meriah. Acara ini memakan biaya yang tidak sedikit. Selain negara penyelenggara, banyak perusahaan kelas dunia yang ikut menjadi sponsor. Acara melibatkan puluhan ribu penampil. Latihan pertunjukan dilakukan sekitar hampir satu tahun.

Atas Nama Pembangunan

Pangkal permasalahan yang dialami saat ini adalah para pemimpin yang mau untung sendiri. Banyak rakyat kecil yang dikorbankan. Sumber daya alam disedot habis-habisan dan hasilnya hanya dinikmati oleh segelintir orang. Petani penggarap lahan terpaksa harus menyingkir dari wilayah yang sudah bertahun-tahun mereka garap, semua demi yang disebut pemerintah sebagai pembangunan.

Setelah Bencana Gempa

Hunian sementara sudah terbangun setelah enam bulan sejak bencana gempa itu terjadi. Sekitar seribu kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Bantuan datang dari pemerintah, warga dan organisasi internasional. Semua bahu-membahu untuk mengurangi penderitaan para korban. Relawan juga berdatangan dari berbagai daerah.

Warga dan Pak Dukun

Belasan warga menyerbu rumah Pak Dukun. Pak Dukun dituduh melakukan santet. Para warga akan main hakim sendiri, tapi dicegah oleh Pak RT dan Pak RW. Pak RT melakukan mediasi antara Pak Dukun dan para warga. Jika ada bukti kesalahan Pak Dukun, maka akan dilaporkan ke pihak kepolisian, warga jangan main hakim sendiri, begitu nasihat Pak RT.

Roni dan Polisi Lalu Lintas

Hampir saja Roni kena tilang. Dia baru saja melanggar lampu merah di perempatan. Dia diberhentikan oleh polisi tidak jauh setelah melanggar lampu. Surat kendaraan dan SIM lengkap, juga pakai helm. Roni pasrah, siap ditilang, tapi ternyata Pak Polisi tidak membawa surat tilang. Akhirnya Roni dilepas begitu saja. Roni merasa lega dan hari itu dia merasa jadi orang yang beruntung.

Gangsar dan Baju Hitam

 Satu syarat yang belum dipenuhi oleh Gangsar untuk tampil adalah belum mempunyai baju warna hitam. Dia tidak menyukai warna hitam, maka baju yang sering dibelinya pasti bukan warna hitam. Menurut Gangsar, warna hitam terkesan panas dan kelam. Demi penampilan kali ini, dia rela mengenakan baju warna hitam, mungkin dia akan beli untuk kemudian tidak akan dipakai lagi setelah tampil di acara itu.

Sultan Belum Setuju

Hampir semua anggota musyawarah setuju. Sultan, salah satu orang yang belum setuju, masih mempertahankan argumennya. Sultan masih menginginkan tanah tersebut agar tidak jatuh ke tangan orang asing. Menurut Sultan, tanah itu harus dimiliki oleh pribumi. Padahal, menurut mayoritas anggota musyawarah, batasan pribumi saat ini sudah tidak jelas lagi.

Amal dan Amil Berdebat

Amal dan Amil sering berdebat hingga larut malam. Mulai dari memperdebatkan hal remeh temeh seperti lebih enak tahun atau tempe, sampai dengan debat berat seperti asal-usul alam semesta dan agama. Argumen Amal berdasarkan buku-buku yang pernah dia baca, sedangkan Amil berargumen sesuai dengan opini para ahli yang dia percaya. Meski berdebat sengit, mereka tidak pernah saling mencela.

Hujan dan Jemuran Winda

Winda mengangkat jemuran ketika gerimis mulai turun. Setelah baru saja selesai mengangkat jemuran, tiba-tiba hujan turun sangat deras. Sepertinya hujan tahu, memberi kesempatan ke Winda agar jemurannya tak basah kuyup lagi seperti kemarin. Kemarin Winda sempat marah-marah ke hujan, sebabnya jemuran yang sudah kering dalam sekejap basah kuyup lagi karena tiba-tiba hujan deras.

Darman Tepat Waktu

 Menunggu adalah hal yang menyebalkan bagi Darman. Maka dari itu, dia berusaha untuk tidak membuat orang lain menunggu. Jika ada janji untuk bertemu, Darman selalu datang lebih awal karena tidak ingin orang lain menunggu. Darman menjadi orang yang hampir selalu tepat waktu jika membuat jadwal pertemuan.

Kerja Keras Sapri

Sapri tampak seperti orang yang selalu beruntung. Rezekinya terlihat melimpah. Namun, ada hal-hal yang tidak diketahui oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan oleh keluarganya sendiri, bahwa Sapri bekerja lebih banyak dari yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang. Kerja keras itu tak ditampakannya, yang penting hasil yang dia dapat bisa dimanfaatkan oleh keluarga dan orang lain.

Takut dan Sesal Darto

 Darto masih merasa takut. Ketakutan karena ulahnya sendiri di masa lalu. Banyak orang yang dirugikan karena tingkahnya. Rugi harta dan jiwa. Darto merasa bersalah dan ingin menebus kesalahannya. Namun, korban-korbannya banyak yang belum memaafkan. Penyesalan Darto tak ada gunanya.

Virna Penulis Buku

Virna sudah menerbitkan sepuluh buku, tujuh diantaranya merupakan novel fiksi dan fantasi. Virna sudah suka menulis cerita sejak kelas 3 SD. Kedua orangtuanya mendukung dia untuk terus membuat cerpen. Cerpen buatan Virna sering dimuat di majalah dan koran. Banyak pembaca yang menyukai gaya bahasa Virna dalam bercerita.

Pak Halim Favorit Siswa

Pak Halim adalah guru di salah satu Madrasah di Kota Bandung. Dia sangat disukai oleh murid-muridnya. Selain baik, cara mengajar Pak Halim lebih memudahkan siswa mengerti pelajaran. Selain pelajaran agama, Pak Halim juga mengajar Biologi dan Matematika. Pak Halim menganggap tidak ada murid yang bodoh.

Pak Darto ke Malaysia

Sebelum meninggalkan Kota Malang, Pak Darto berpamitan dengan kedua orangtuanya, memohon doa restu semoga bisa sukses di perantauan. Pak Darto akan pergi ke Malaysia, tentunya secara legal. Sudah hampir setahun Pak Darto tidak bekerja setelah di-PHK oleh perusahaan tempat dia bekerja selama 5 tahun terakhir. Kondisi ekonomi yang terus menurun memaksa perusahaan untuk mengurangi jumlah karyawannya.

Pertemuan Dua kawan Lama

 Mereka berjanji untuk bertemu di taman kota. Sudah sangat lama mereka tidak bertemu. Mungkin mereka saling rindu, atau hanya rindu salah satu. Satu yang pasti, mereka bertekad untuk bertemu kembali. Apa yang terjadi setelah pertemuan itu mungkin belum dipikirkan oleh mereka.

Ronda Pak Malih

Semalam Pak Malih ronda bersama tiga orang bapak-bapak lainnya di komplek rumah mereka. Malam itu jauh lebih dingin dari biasanya, maklum karena siang hari sebelumnya mendung dan hujan seharian. Padahal seharusnya bulan ini belum menginjak musim hujan. Entah mengapa musim hujan datang lebih awal

Gunung Merapi, Manusia dan Pelajaran

Gunung Merapi sering meletus. Tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tapi juga timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit. Gunung Merapi tidak bisa disalahkan. Manusia lah yang harus beradaptasi dengan alam dan membuat mitigasi risiko jika gunung kembali meletus. Manusia bisa mengambil pelajaran dari kejadian masa lalu agar banyaknya korban tidak terulang di masa depan. Manusia berusaha, alam yang menentukan.

Karisma Pak Kyai

Pak Kyai berusaha merangkul semua golongan, tidak peduli dari kaya atau miskin, suku dan ras manapun. Selama tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain dan lingkungan, mereka semua diterima di sini. Termasuk yang pernah berbuat jahat dan berkomitmen untuk tidak mengulangi perbuatan jahatnya akan dirangkul oleh Pak Kyai. Pak Kyai memang bukan orang yang punya banyak harta, tapi karisma memancar dari kebaikan-kebaikan yang ditebarnya.

Ali Atlit Sepakbola

Ali berprofesi sebagai pemain sepakbola nasional. Banyak klub bola yang sudah dia masuki. Selama sepuluh tahun berkarir, dia baru sekali cidera dan harus istirahat enam bulan. Kemungkinan Ali akan menjadi pemain sekitar empat tahun lagi. Selanjutnya dia ingin berkarir sebagai pelatih.