Fani tak ambil pusing perkataan orang lain tentang dirinya. Dia tetap melanjutkan pekerjaan seperti tak ada yang terjadi hari ini. Membersihkan dedaunan pohon yang berserakan, memindahkan kursi dan meja, memotong tanaman sampai mengecat tembok dinding rumah Pak Somad. Setelah semua yang dikerjakannya selesai, jam empat sore Fani berpamitan dan menerima upah dari Pak Somad.
Disclaimer : "Cerita Satu Paragraf" adalah fiktif. Jika ada kesamaan, itu hanya kebetulan semata.
Selasa, 17 Maret 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tulang Ayam dan Kucing
Tulang ayam yang berada di tong sampah menjadi incaran kucing-kucing kampung yang kelaparan. Mereka mengais sisa-sisa daging pada tulang-tu...
-
Lana menonton TV di ruang tengah sendirian. Dia mulai menonton sejak pukul 8 pagi setelah mandi. Hari ini dia libur sekolah. Rencana pergi ...
-
Industri rumahan milik Pak Budi sudah berjalan selama dua tahun. Pak Budi membuat keripik singkong dengan mempekerjakan para tetangga. Omset...
-
Cara pandang Iksan sering mengundang kontroversi, bertentangan dengan pandangan umum yang dianut orang-orang di sekitarnya. Meski begitu, Ik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar