Pak Sabar berjualan cilok di depan sekolah. Satu cilok dihargai lima ratus rupiah. Anak-anak di sekolah rata-rata membeli di harga dua ribu hingga lima ribu rupiah. Cilok bisa dicelup bumbu kacang, saos tomat, atau sekadar kecap manis bagi yang tidak suka pedas. Omset Pak Sabar sehari mencapai ratusan ribu rupiah. Hasil berjualan cilok ini bisa menghidupi Pak Sabar dan tiga anggota keluarga lainnya. Pak Sabar berjualan dari pagi hingga sore hari.
Disclaimer : "Cerita Satu Paragraf" adalah fiktif. Jika ada kesamaan, itu hanya kebetulan semata.
Kamis, 28 Juli 2022
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tulang Ayam dan Kucing
Tulang ayam yang berada di tong sampah menjadi incaran kucing-kucing kampung yang kelaparan. Mereka mengais sisa-sisa daging pada tulang-tu...
-
Lana menonton TV di ruang tengah sendirian. Dia mulai menonton sejak pukul 8 pagi setelah mandi. Hari ini dia libur sekolah. Rencana pergi ...
-
Industri rumahan milik Pak Budi sudah berjalan selama dua tahun. Pak Budi membuat keripik singkong dengan mempekerjakan para tetangga. Omset...
-
Cara pandang Iksan sering mengundang kontroversi, bertentangan dengan pandangan umum yang dianut orang-orang di sekitarnya. Meski begitu, Ik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar