Para penghuni di kampung ini terkenal sangat toleran, saling menghormati dan membantu satu sama lain. Mereka semua berprinsip, kalau bisa memberi maka tak perlu meminta. Suku penghuni kampung sangat beragam, mulai dari batak, minang, jawa, sunda, bugis, hingga papua. Mereka semua bisa akrab meski ada perbedaan suku, ras, dan kadang bahasa. Kenyamanan ini semua terwujud karena kedewasaan dan kebijakan dari setiap individu. Terkadang juga timbul konflik, tapi selalu bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan konflik tidak berkepanjangan.
Disclaimer : "Cerita Satu Paragraf" adalah fiktif. Jika ada kesamaan, itu hanya kebetulan semata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tulang Ayam dan Kucing
Tulang ayam yang berada di tong sampah menjadi incaran kucing-kucing kampung yang kelaparan. Mereka mengais sisa-sisa daging pada tulang-tu...
-
Lana menonton TV di ruang tengah sendirian. Dia mulai menonton sejak pukul 8 pagi setelah mandi. Hari ini dia libur sekolah. Rencana pergi ...
-
Industri rumahan milik Pak Budi sudah berjalan selama dua tahun. Pak Budi membuat keripik singkong dengan mempekerjakan para tetangga. Omset...
-
Cara pandang Iksan sering mengundang kontroversi, bertentangan dengan pandangan umum yang dianut orang-orang di sekitarnya. Meski begitu, Ik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar