Suasana di Tengah Lapangan

 Jumlah orang yang berada di tengah terus bertambah hingga menyentuh ratusan orang di siang hari. Awalnya hanya ada dua orang yang berdiri di tengah lapangan, asik berdansa tanpa mempedulikan yang lain. Musik semakin kencang dan beat yang semakin cepat. Orang-orang menyusul ke tengah lapangan. Suasana semakin riuh. Tua, muda, mereka berjingkrak bersama.

Karto Jualan Kaos

 Karto memulai usahanya dengan berjualan kaos oblong di alun-alun kota. Saat pertama kali menggelar lapak, dia hanya berhasil menjual 3 kaos dalam sehari. Hasil menjual 3 kaos itu hanya cukup untuk makan dua kali. Untung saja dia masih punya tabungan. Setelah berjualan selama sebulan, pembelinya mulai banyak, terutama para wisatawan yang datang dari luar Jogja. Karto bersyukur usahanya bisa jalan dan bertahan hingga saat ini selama 3 tahun. Sekarang dia memiliki 2 karyawan. Perlahan tapi pasti, usaha Karto berkembang.

Pak Muhaimin dan Ibu Yenny

 Ibu Yenny sedang bermusuhan dengan Pak Muhaimin. Mereka tak saling tegur setahun terakhir. Penyebabnya adalah Pak Muhaimin yang mengambil alih perusahaan Ibu Yenny dengan cara yang kotor. Pak Muhaimin tidak peduli, yang penting perusahaan itu sekarang sudah berada dalam kendalinya. Ibu Yenny sudah mengikhlaskan, tapi tidak akan memaafkan Pak Muhaimin.

Makan Siang Pak Toni

 Makan siang kali ini ada lauk sate ayam dan ayam bakar. Pak Toni hanya mengambil 10 tusuk sate ayam dan sepiring nasi. Pak Toni tak menyentuh ayam bakar yang tersedia. Sebenarnya Pak Toni menginginkan ayam bakar itu. Tapi jumlah ayam bakar hanya 2 potong, sedangkan tamu ada empat orang. Jadi Pak Toni mengalah saja.

Pakdhe Guru Ngaji

 Pakdhe berprofesi sebagai Ustad, sering juga dipanggil sebagai Pak Kyai. Pakdhe lulusan pondok pesantren Gontor. Sudah mengabdi puluhan tahun sebagai guru mengaji di kampungnya. Penghasilan Pakdhe dari bertani tidak besar, tapi Pakdhe selalu merasa cukup, bahkan berlebih dan bisa memberi sedekah ke para tetangga yang masih kekurangan.

Pak Tua dan Para Tetangga

 Pak Tua yang tinggal seorang diri di rumahnya sudah satu minggu ini tak terlihat di teras rumahnya. Para tetangga khawatir jika Pak Tua sedang sakit. Maka para tetangga berinisiatif menengok Pak Tua di rumahnya. Ketika para tetangga mengetok rumahnya, Pak Tua membukakan pintu, tampak sehat dan cerah. Sepertinya para tetangga salah duga. Memang Pak Tua sudah seminggu ini sibuk mengerjakan sesuatu yang mengharuskannya berada di dalam rumah dan tak berada di teras cukup lama.

Pesta dan Hujan Deras

 Pesta semalam diguyur hujan deras. Banyak tamu yang tak bisa pulang, atau menunda pulang hingga hujan reda. Hujan baru reda pada pukul sepuluh makam setelah 2 jam mengguyur sangat deras. Jalan di sebelah utara lokasi pesta banjir selutut orang dewasa. Para tamu yang pulang menghindari jalan itu, mereka memutar sedikit lebih jauh agar tak melewati banjir.

Pak Lurah dan Calon Polisi

 Sawah milik Pak Lurah dijual untuk modal anaknya masuk Akademi Kepolisian. Pak Lurah sangat bangga anaknya bisa masuk di akademi itu. Pak Lurah membanggakan anaknya ke teman-teman Pak Lurah. Meski sering membanggakan anaknya, tapi Pak Lurah tidak sombong.

Royadi dan Kebun Bunga

 Royadi punya kebun. Kebun itu ditanaminya berbagai macam bunga. Ada bunga mawar, melati, anggrek, kamboja, dan masih banyak lagi. Setiap hari Royadi pergi ke kebun untuk merawat bunga-bunga yang bermekaran. Tak ada satu bunga yang dia petik. 

Sedekah Pak Haji

 Pak Haji sekarang sering bersedekah ke para pengamen jalanan. Sedekah yang dia berikan tidak hanya dalam bentuk uang, tapi juga nasi kotak lauk ayam. Penerima sedekah dari Pak Haji tampak senang. Sedekah ini rutin dilakukan Pak Haji hampir di setiap hari jumat. Pak Haji dibantu oleh dua orang asistennya ketika membagikan sedekah.

Nyonya Budi ke Amerika Serikat

 Nyonya Budi akan berlibur ke Amerika Serikat. Dia mengajak dua orang anaknya. Mereka akan sekitar sebulan berada di sana. Ada beberapa kolega yang akan ditemui nyonya. Kolega pertama berada di New York. Mereka akan membicarakan bisnis baru di bidang fashion. Bisnis itu akan dibuka di Indonesia, paling cepat pada awal tahun depan.

Pak Surya di Pagi Hari

 Pak Surya sedang merokok sambil minum segelas kopi di teras rumahnya. Sesekali dia membaca majalah bulan lalu. Pada cover majalah itu terpampang foto seorang politisi yang sedang naik daun, namun tiba-tiba ditangkap karena terlibat kasus korupsi besar yang mengguncang negara.